Makalah Cara Menulis Proposal Penelitian



BAB I
PENDAHULUAN




            Setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir di pascasarjana (S2), diwajibkan menyelesaikan satu tugas akademik, yaitu menulis karya ilmiah yang disebut tesis. Tesis tersebut diangkat dari hasil karya ilmiah dalam bentuk penelitian. Berkaitan dengan ini, sebelum mahasiswa melakukan penelitian diwajibkan mengajukan Usulan Penelitian atau Research Proposal/Project Statement.
            Usulan penelitian merupakan rencana penelitian yang lengkap dan mempunyai aturan tertentu. Penelitian ilmiah memerlukan perencanaan yang semantap-mantapnya. Oleh karena itu, penilaian terhadap rencana penelitian memegang peranan penting dalam proses pekerjaan penelitian itu. “Apabila proposal penelitian tidak sempurna pada awalnya, maka hal ini dapat berakibat hasil penelitian akan bias”.
            Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Menurut Sugiyono (2008: 279) proposal penelitian berisi empat kompenen utama, yaitu permasalahan, Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis, Metode Penelitian, Organisasi dan Jadwal Penelitian.

Berikut ini merupakan sistematika proposal penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
      I.       PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
1.2  Identifikasi Masalah
1.3  Batasan Masalah
1.4  Rumusan Masalah
1.5  Tujuan Penelitian
1.6  Kegunaan Hasil Penelitian
      II.    LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
2.1  Landasan Teoritis
2.2  Kerangka Berpikir
2.3  Hipotesis
      III. PROSEDUR PENELITIAN
3.1  Metode Penelitian
3.2  Populasi dan Sampel
3.3  Instrumen Penelitian
3.4  Teknik Analisis Data
      IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
4.1  Organisasi penelitian
4.2  Jadwal Penelitian
      V.    BIAYA PENELITIAN

SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
I.       PENDAHULUAN
1.1  latar Belakang
1.2  Fokus Penelitian
1.3  Rumusan Masalah
1.4  Tujuan Penelitian
1.5  Manfaat Penelitian
II.    STUDI KEPUSTAKAAN
2.1  ………………………………………………….
2.2  ………………………………………………….
2.3  ………………………………………………….
III. PROSEDUR PENELITIAN
3.1  Metode dan alasan menggunakan metode
3.2  Tempat Penelitian
3.3  Instrumen Penelitian
3.4  Sampel Sumber Data
3.5  Teknik Analisis Data
3.6  Rencana Pengujian Keabsahan Data
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
4.1  Organisasi Penelitian
4.2  Jadwal Penelitian
V.    BIAYA PENELITIAN


BAB II
PEMBAHASAN




SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun rancangan penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan menghambat terlaksananya penelitian.
I.       PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik standar yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar belakang ini, peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
1.2        Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek yang diteliti. Semua masalah dalam objek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke objek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasikan.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya di mana di antara masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif  terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.
1.3        Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, di mana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.
Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.
1.4        Rumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti, dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik.
1.5        Tujuan Penelitian
Terdapat hubungan antara tujuan dan kegunaan penelitian dengan permasalahan. Akan tetapi, tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar Magister), tetapi tujuan di sini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan.
1.6        Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka sekarang kegunaannya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu:
(1)   Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.
(2)   Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang diteliti.

II.    LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
2.1        Landasan Teoritis
Landasan teoritis adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian.
         Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya. Di sini juga diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti. Kalau variabel yang diteliti ada lima, maka jumlah teori yang akan dikemukakan juga ada lima.
2.2        Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
              Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut  berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila dalam penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti di samping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang akan diteliti.
              Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berpikir.
2.3        Hipotesis
`                Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang akan diajukan, maka titik tolak  untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah penelitian.

III. PROSEDUR PENELITIAN

3.1        Metode Penelitian
              Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan  metode penelitian. Untuk itu dibagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang akan digunakan.
3.2        Populasi dan Sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan dan sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi ) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus respresentasif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi secara random sampai jumlah tertentu.
3.3        Instrumen Penelitian
        Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen.
3.4        Teknik Pengumpulan Data
        Teknik pengumpulan sangat penting agar benar-benar mendapatkan data yang valid dan reliable. Jangan semua teknik pengumpulan data (angket, observasi, wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ketiga teknik pengumpulan data itu adalah: setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan, tetapi bila satu teknik di pandang mencukupi maka teknik yang lain bila digunakan akan menjadi tidak efisien.
3.5        Teknik Analis Data
            Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan teknik statistik mana yang digunakan. Jadi sebab membuat rancangan, maka teknik analisis data ini telah ditentukan. Bila peneliti tidak membuat hipotesis, maka rumusan masalah penelitian ilmiah itulah yang perlu dijawab. Tetapi kalau hanya rumusan masalah itu dijawab, maka sulit membuat generalisasi, sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang digunakan, tidak berlaku untuk populasi.
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
4.1        Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka diperlukan adanya organisasi pelaksana peneliti. Minimal ada ketua yang bertanggung jawab dan anggota, sebagai pembantu ketua.
4.2        Jadwal Penelitian
              Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan, dan berapa lama akan dilakukan.
V.    BIAYA PENELITIAN
                      Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat risiko kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada umumnya 60% untuk tenaga, dan 40% persen untuk penunjang seperti bahan, transpor, sewa alat-alat komputer. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci.

SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
I.       PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang Masalah
              Walaupun dalam penelitian kualitatif, masalah bersifat sementara, namun perlu dikemukakan dalam proposal penelitian. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang dicapai, dan pelaksanaan, penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang dicapai, dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi. Setiap masalah pasti ada yang melatarbelakangi.
        Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukakan gambaran keadaan yang sedang terjadi selanjutkan dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah. Masalah ini perlu dikemukakan dalam bentuk data.
              Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari sudi pendahuluan, dokumentasi, laporan penelitian, atau pernyataan orang-orang yang dianggap kredibel dalam media baik media cetak maupun elektronika. Penelitian juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi dari potensi. Potensi tersebut dapat berkembang menjadi masalah karena potensi tersebut tidak dapat didayagunakan.
              Setelah masalah yang dikemukakan belum dapat diatasi, dan mungkin ada potensi yang belum dapat didayagunakan, maka perlu dilakukan penelitian. Jadi dalam latar belakang masalah ini intinya berisi tentang jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu dilakukan penelitian.
1.2        Fokus Penelitian
              Kalau dalam penelitian kuantitatif, fokus penelitian ini merupakan batasan masalah. Adanya keterbatasan baik tenaga, dana, dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada objek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus.
              Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penlitian ini juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan. 
1.3        Rumusan Masalah
              Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada objek yang diteliti. Namun bila rumusan masalah ini tidak sesuai dengan kondisi objek penelitian, maka peneliti perlu mengganti rumusan masalah penelitiannya.
              Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variabel penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada objek/situasi sosial penelitian tersebut.
1.4        Tujuan Penelitian
              Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan, dan membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka penelitian penemuan pemahaman luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang kompleks, memahami interaksi dalam situasi sosial tersebut sehingga dapat ditemukan hipotesis, pola hubungan yang akhirnya dapat dikembangkan menjadi teori.
              Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Dalam proposal tujuan penelitian terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data.
1.5        Manfaat Penelitian
              Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengendalikan suatu gejala.

II.    STUDI KEPUSTAKAAN  
              Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis. Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutkahiran, dan keaslian. Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi yang digunakan. Keaslian terkait dengan keaslian sumber, maksudnya supaya peneliti menggunakan sumber aslinya dalam menggunakan teori. Jangan sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain

III. METODE PENELITIAN
              Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah: alasan menggunakan metode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian, sampel sumber data, teknik pengumplan data, teknik analisis data, rencana pengujian keabsahan data.


3.1        Metode dan Alasan Menggunakan Metode Kualitatif
              Dalam hal ini yang pelu dikemukakan, mengapa metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pada umummnya alasan menggunakan metode kualitatif karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis, dan penuh makna.
3.2        Tempat Penelitian
              Dalam penelitian kualitatif juga dikemukan di mana penelitian tersebut akan dilakukan.
3.3        Instrumen Penelitian
              Yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen penelitian, atau mungkin setelah permasalahannya dan fokus jelas peneliti akan menggunakan instrumen. Instrumen yang akan digunakan perlu dikemukakan pada bagian ini.
3.4        Sampel Sumber Data
              Sampel sumber pada proposal masih bersifat sementara, dan akan berkembang kemudian setelah peneliti di lapangan.
3.5        Teknik Pengumpulan Data
              Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi, atau gabungan ketiganya.

3.6        Teknik Analisis Data
              Teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapangan. Tahap kedua adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengan minitour quetions, analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahap selection
3.7        Rencana Pengujian Keabsahan Data
              Dalam proposal perlu dikemukakan rencana uji keabsahan data yang akan dilakukan. Uji keabsahan meliputi kredibilitas data, uji depenabilitas (reliabilitas) data, uji transferbilitas, atau uji komfirmabilitas. Namun yang utama adalah uji kredebilitas data.

IV. ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
              Dalam penelitian kualitatif organisasi penelitian dan jadwal penelitian juga harus dikemukan seperti dalam penelitian kuantitatif.
V.    BIAYA PENELITIAN
              Dalam penelitian kualitatif jumlah biaya juga perlu dikemukakan seperti yang terdapat dalam penelitian kuantitatif.



  

BAB III
PENUTUP




3.1 Simpulan

              Keberhasilan suatu penelitian sangat bergantung kepada proprosal yang dirancang. Ada dua sistematika penulisan proposal penelitian yang bisa kita gunakan, yaitu, proposal penelitian kualitatif dan proposal penelitian kuantitatif. Kedua sistematika proposal tersebut memiliki perbedaan dan persamaan, sehingga masing-masing penelitian tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.

3.2 Saran
            Mengajukan proposal penelitian memang membutuhkan perencanaan yang matang, meskipun kadangkala si peneliti mengalami kesulitan. Misalnya dalam menentukan permasalahan yang ingin diangkat. Oleh karena itu, sebagai peneliti muda kita harus lebih banyak menguasai tentang menulis proposal yang sistematis.

DAFTAR PUSTAKA



Hariwijaya, M. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yogyakarta: elMATERA Publishing.

Machfoedz, Ircham. 2008. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung:
            Penerbit Alfabeta Bandung.

Comments

Popular posts from this blog

Mari Bermain twitter

Yook Jadi Pembela Kebenaran ( Criminal Case )

Semua Tetang MID Semester Ini